Menganalisis hubungan antara struktur jaringan
penyusun organ pada sistem sirkulasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya
sehingga dapat menjelaskan mekanisme peredaran darah serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem sirkulasi manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan dan sirkulasi
“SISTEM SIRKULASI”
Diajukan untuk memenuhi tugas mandiri :
Mata Kuliah :
Media Pembelajaran Biologi
Dosen Pengampu : Asep Mulyani, M. Pd.
Nurul Syiam
14121620645
TIPA BIOLOGI-C/V
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH
NURJATI CIREBON
2014/2015
A.
Peta
Konsep Sistem Sirkulasi
B.
Mindmap
Sistem Sirkulasi
C.
Analisis
Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi
merupakan bagian dari sistem kardiovaskular atau sistem peredaran darah. Sistem sirkulasi terdiri dari aliran
oksigen darah dari jantung ke tubuh dan kemudian aliran darah terdeoksigenasi
dari semua bagian tubuh ke jantung. Sistem sirkulasi terdiri dari darah dan
alat-alat peredaran darah yang berupa jantung dan pembuluh darah.
Darah
merupakan alat transportasi utama dalam sistem sirkulasi. Darah berfungsi
untumengangkut oksigen dan karbondioksida ke dan dari jaringan-jaringan dan
paru-paru. Darah manusia terdiri atas dua komponen, yaitu sel-sel darah yang
berbentuk padatan dan plasma darah yang berbentuk cairan. Komponen tersebut
terdiri dari trombosit (keping-keping darah),
plasma, sel darah putih dan sel darah merah. Keping-keping darah
(trombosit) merupakan fragmen sel-sel yang dihasilkan oleh sel-sel besar
(megakariosit) dalam sum-sum tulang. Trombosit berbentuk seperti cakeram atau
lonjong dan berukuran 2 μm. Keping-keping darah mempunyai umur hanya 8 - 10
hari. Secara normal dalam setiap mm³ darah terdapat 150.000 - 400.000
keping-keping darah. Trombosit memiliki peranan dalam pembekuan darah.
Komponen
selanjutnya adalah plasma darah yang merupakan cairan berwarna
kekuning-kuningan dan terdapat sel-sel darah. Komponen terbesar dari plasma
darah adalah air. Dalam plasma darah terlarut molekul-molekul dan ion-ion yang
beraneka ragam. molekul ini meliputi glukosa, asam amino, sisa metabolisme sel,
vitamin-vitamin, hormon , dan ion-ion, misalnya Na+ dan Cl–. Kira-kira 7
% plasma terdiri atas molekul-molekul protein, seperti serum albumin, serum
globulin dan fibrinogen yang esensial untuk proses pembekuan darah.. Protein
plasma berperan sebagai antibodi yang merupakan protein yang dapat mengenali
dan mengikat antigen tertentu, yang berasal dari globulin di dalam sel-sel
plasma. Sel darah putih (leukosit) mempunyai satu inti sel dan berbentuk tidak
tetap. Sel darah putih berfungsi melindungi tubuh dari infeksi. Umur
leukosit dalam sistem peredaran darah adalah 12 - 13 hari.
Komponen
selanjutnya adalah sel darah merah (eritrosit) mempunyai jumlah terbanyak.Pada
wanita normal mempunyai kira-kira 4,5 juta sel darah merah dalam setiap mm³
darah, sedangkan pada laki-laki normal sekitar 5 juta sel darah merah setiap
mm³. Jumlah sel darah merah juga dipengaruhi oleh ketinggian tempat
seseorang hidup dan kesehatan seseorang. Sel darah merah dibentuk dalam
tulang-tulang rusuk, tulang dada, dan tulang belakang. Eritrosit memiliki
pigmen respirasi, yaitu hemoglobin yang berperan mengikat oksigen sehingga
membentuk oksihemoglobin (HbO2). Jangka hidup sel-sel darah merah
kira-kira 120 hari, sel-sel darah merah yang telah tua akan ditelan oleh
sel-sel fagostik dalam hati. Sebagian besar besi dari hemoglobin digunakan
kembali. Sedangkan, sisa dari molekul hemoglobin yang dipecah menjadi
pigmen empedu yang diekskresikan oleh hati ke dalam empedu.
Berdasarkan
ada atau tidak adanya antigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin). Golongan
darah pada manusia dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu A, B, AB dan
O. Orang yang bergolongan darah A, pada membran sel darah merah mengandung
antigen atau aglutinogen A. Sementara, plasma darahnya mengandung aglutinin β
(antibodi β). Orang yang bergolongan darah B, pada membran sel darah merah
mengandung aglutinogen B, sementara plasma darahnya mengandung aglutinin α
(antibodi α). Orang yang bergolongan darah AB, pada membran sel darah merah
mengandung aglutinogen A dan B, sementara plasma darahnya tidak mengandung
antibodi α dan β. Orang yang bergolongan darah O, pada membran sel darah merah
tidak memiliki aglutinogen A dan B, sementara plasma darahnya mengandung aglutinin
α dan β. Darah berfungsi untuk memproduksi antibodi, fagositosis dan pembekuan
darah.
Alat-alat
peredaran darah berupa jantung dan pembuluh darah. Jantung terletak di rongga
dada, diselaputi oleh suatu membran pelindung yang disebut perikardium. Dinding
jantung terdiri atas jaringan ikat padat yang membentuk suatu kerangka fibrosa
dan otot jantung. Serabut otot jantung bercabang-cabang. Jantung manusia dan
mamalia lainnya mempunyai empat ruangan, yaitu atrium /serambi kiri dan kanan,
serta ventrikel/bilik kiri dan kanan. Dinding ventrikel lebih tebal daripada
dinding atrium, karena ventrikel harus bekerja lebih kuat untuk memompa darah
ke organ-organ tubuh yang lainnya. Selain itu, dinding ventrikel kiri
lebih tebal daripada ventrikel kanan, karena ventrikel kiri bekerja lebih kuat
memompa darah ke seluruh tubuh. Sedangkan, ventrikel kanan hanya memompa darah
ke paru-paru. Atrium kiri dan ventrikel kiri dipisahkan oleh sekat yang
disebut septum bikuspidalis (katup berdaun dua). Sedangkan, sekat yang
memisahkan Atrium kanan (serambi kanan) dengan ventrikel (bilik kanan)
dinamakan septum trukispidalis (katub berdaun tiga).
Cara kerja
jantung yakni kontraksi (sistolik) dan relaksasi. Pada manusia
darah kotor dari tubuh masuk ke atrium kanan, kemudian melalui katup yang
disebut katup trikuspid mengalir ke ventrikel kanan. Nama trikuspid berhubungan
dengan adanya tiga daun jaringan yang terdapat pada lubang antara atrium kanan
dan ventrikel kanan. Kontraksi ventrikel akan menutup katup trikuspid, tetapi
membuka katup pulmoner yang terletak pada lubang masuk arteri pulmoner. Darah
masuk ke dalam arteri pulmoner yang langsung bercabang-cabang menjadi cabang
kanan dan kiri yang masing-masing menuju paru-paru kanan dan kiri.
Arteri-arteri ini bercabang pula sampai membentuk arteriol. Arteriol-arteriol
memberi darah ke pembuluh kapiler dalam paru-paru. Di sinilah darah melepaskan
karbondioksida dan mengambil oksigen. Selanjutnya, darah diangkut oleh pembuluh
darah yang disebut venul, yang berfungsi sebagai saluran anak dari vena
pulmoner. Empat vena pulmoner (dua dari setiap paru-paru) membawa darah kaya
oksigen ke atrium kiri jantung. Hal ini merupakan bagian sistem sirkulasi
yang dikenal sebagai sistem pulmoner atau peredaran darah kecil. Dari
atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid. Kontraksi
ventrikel akan menutup katup bikuspid dan membuka katup aortik pada lubang
masuk ke aorta. Cabang-cabang yang pertama dari aorta terdapat tepat di dekat
katup aortik. Dua lubang menuju ke arteri-arteri koroner kanan dan kiri. Arteri
koroner ialah pembuluh darah yang memberi makan sel-sel jantung. Arteri ini
menuju arteriol yang memberikan darah ke pembuluh kapiler yang menembus seluruh
bagian jantung. Kemudian, darah diangkut oleh venul menuju ke vena koroner yang
bermuara ke atrium kanan. Sistem sirkulasi bagian ini disebut sistem koroner. Selain
itu, aorta dari ventrikel kiri juga bercabang menjadi arteri yang mengedarkan
darah kaya oksigen ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru), kemudian darah miskin
oksigen diangkut dari jaringan tubuh oleh pembuluh vena ke jantung (atrium
kanan). Peredaran darah ini disebut peredaran darah besar.
Alat
peredaran darah selanjutnya adalah pembuluh darah.
Pembuluh
darah merupakan jalan bagi darah yang mengalir dari jantung menuju ke jaringan
tubuh, atau sebaliknya. Pembuluh darah dapat dibagi menjadi
tiga macam, yaitu pembuluh nadi, pembuluh vena, dan pembuluh kapiler.
Pembuluh
nadi atau pembuluh arteri ialah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung
menuju kapiler untuk diedarkan ke organ dan jaringan tubuh. Dinding
arteri tebal, kuat dan elastis. Arteri terletak lebih ke dalam dari permukaan
tubuh,
lapisan
paling dalam arteri adalah endotelium yang dikelililngi oleh otot polos. Umumnya
arteri mengalirkan darah yang kaya akan oksigen, kecuali arteri pulmonalis.
Arteri
pulmonalis merupakan pmbuluh nadi yang mengalirkan darah yang kaya karbondioksida
dari ventrikel atau bilik kanan ke paru-paru.
Pembuluh
vena atau pembuluh balik ialah pembuluh darah yang membawa darah ke arah
jantung, yang terdiri atas tiga lapisan, seperti pembuluh arteri. Dari lapisan dalam
ke arah luar adalah endotel, jaringan elastik dan otot polos, serta jaringan
ikat fibrosa. Pada sepanjang pembuluh vena, terdapat katup-katup
yang mencegah darah kembali ke jaringan tubuh. Pembuluh vena terletak lebih ke
permukaan pada jaringan tubuh daripada pembuluh arteri. Pada manusia dan mamalia, selain pembuluh darah vena dari
jaringan tubuh yang kembali ke jantung, ada pula vena yang sebelum kembali ke
jantung singgah dahulu ke suatu alat tubuh, misalnya darah dari usus
sebelum ke jantung singgah dulu ke hati. Peredaran darah ini disebut sistem
vena porta.
Pembuluh
kapiler ialah pembuluh darah kecil yang mempunyai diameter kira-kira sebesar
sel darah merah, yaitu 7,5 μm. Meskipun diameter sebuah
kapiler sangat kecil, jumlah kapiler yang timbul dari sebuah arteriol cukup
besar sehingga total daerah sayatan melintang yang tersedia untuk aliran darah
meningkat. Pada orang dewasa kira-kira ada 90.000 km kapiler.
Dinding
kapiler terdiri atas satu lapis sel epitel yang permiabel daripada membran plasma
sel.
Oksigen,
glukosa, asam amino, berbagai ion dan zat lain yang diperlukan secara mudah
dapat berdifusi melalui dinding kapiler ke dalam cairan interstitium mengikuti
gradien konsentrasinya. Sebaliknya, karbondioksida, limbah nitrogen, dan hasil
sampingan metabolisme lain dapat dengan mudah berdifusi ke dalam darah.
Berbagai
kelainan dan penyakit pada sistem sirkulasi manusia diantaranya adalah anemia,
jantung koroner, hipertensi dan hipotensi. Anemia
merupakan suatu keadaan kekurangan eritrosit (Hemoglobin).
Kekurangan
hemoglobin menyebabkan suplai oksigen ke jaringan menurun sehingga dapat
mengganggu fungsi kerja sel. Gejala anemia antara lain di tandai
dengan muka pucat, cepat lelah, sakit kepala, timbulnya titik-titik hitam pada
mata, jantung berdebar-debar, dan bertambahnya kecepatan denyut nadi di
pergelangan tangan. Selanjutnya adalah jantung koroner yang merupakan penyakit
jantung yang di sebabkan oleh tersumbatnya arteri koroner, yaitu pembuluh yang
menyuplai darah ke jantung. Penyumbatan pembuluh tersebut dapat
terjadi karena adanyaendapan lemak, terutama berupa kolesterol pada lapisan
dalam dinding pembuluh. Penyumbatan pembuluh arteri demikian di kenal dengan
istilah arteriosklerosis.
Penyakit
selanjutnya adalah hipertensi. Hipertensi merupakan suatu keadaan yang di
tandai dengan tekanan sistoldi atas 150 mmHg atau tekanan diastol di atas 100
mmHg.
Hipertensi
atau yang di kenal sebagai tekanan darah tinggi di tandai dengan badah lemah,
pusing, napas pendek dan palpitasi jantung, yang dapat menyebabkan pecahnya
pembuluh arteri dan kapiler.jika terjadi pada otak, maka di sebut pendarahan
otak.
Penyakit selanjutnya adalah hipotensi yang merupakan suatu keadaan yang di tandai
dengan tekanan sistol dan diastolnya di bawah ukuran normal.
Tekanan darah
ideal adalah 120 mmHg untuk sistol dan 70 atau 80 mmHg untuk diastol.
Hipotensi
atau tekanan darah rendah di tandai dengan gejala badan cepat lelah, tangan dan
kaki terasa dingin, dan mudah pusing ketika bangun dari tidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar